Rabu, 02 Desember 2015

REPRODUKSI PRIA 1

A. ORGAN REPRODUKSI PRIA
        Genitalis pada laki-laki tidak terpisah dengan saluran uretra, berjalan sejajar pada kelamin luar laki-laki. Alat kelamin laki-laki terbagi atas tiga bagian besar :
1. Kelenjar
2. Kelenjar Duktuli
3. Bangun Penyokong atau Penyambung

Ketiga bagian ini di bagi menjadi bagian-bagian pendukung didalamnya yaitu :
1. Kelenjar, yang termasuk kelenjar :
a. Testis
b. Vesika seminalis
c. Prostat
d. Bulbouretralis

2. Kelenjar Duktuli, yang termasuk Kelenjar Duktuli :
a. Epididimis
b. Duktus Deferens
c. Uretra

3. Bangun Penyambung atau Penyokong :
a. Skrotum
b. Fenikulus Spermatikus
c. Penis

B. ANATOMI ORGAN REPRODUKSI PRIA

a.Kelenjar
1. Testis
Organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa dan horman laki-laki dibentuk.
Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatik di dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam skrotum masing-masing di tunika albugenia testis. Dibelakang testis, selaput ini agak menebal sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.

Testis terdiri dari belahan-belahan yang disebut lobulus testis. Testis juga menghasilkan hormon testoteron dan bekerja sebagai kelenjar endokrin. Hormon testoteron berfungsi menentukan sifat-sifat kejantanan. Contohnya : tumbuhnya jenggot dan jakun, suara yang membesar serta bentuk badan yang besar dan kuat.

Fungsi testis terdiri dari :
a. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, di lakukan di tubulus seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstisial.

Kelenjar testis, bentuknya seperti telur, banyaknya dua buah menghasilkan sel mani atau sperma.
Dikirim melaluisaluran yang terdapat dibelakang buah pelir dan melewati sebelah dalam. Disebelah belakang saluran ini terdapat duktus deferens. Kelenjar testis menghasilkan hormon Folicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone ( LH ). Disamping itu testis dapat menghasilkan hormon testosteron. Hormon testosteron ini di sekresikan oleh testis, sebagian besar berkaitan dengan protein plasma. Beredar dalam darah 15-30 menit, kemudian disekresi.

Testosteron dihasilkan pada anak usian 11-14 tahun. Pembentukan ini meningkat dengan cepat pada permulaan pubertas berlangsung hampir seluruh kehidupan. Berkurang kecepatan produksi setelah umur 40 tahun. Pada umur 80 tahun menghasilkan testosteron lebih kurang 1/5 dari nilai puncak.
Testosteron meningkatkan kecepatan sekresinya oleh bebebrapa kelenjar utama pada kelenjar sebasea. Pada wajah menimbulkan jerawat gambaran yang paling sering pada pubertas.


2. Vesika seminalis
Kelenjar yang panjangnya 5 – 10 cm berupa kantong seperti huruf S berkelok-kelok sekretnya yang alkalis bersaman dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang mengandung fruktosa yang merupakan sumber energi untuk spermatazoa, vesika seminalis bermuara pada duktus deferens pada bagian hampir masuk prostat, dindingnya tipis mengandung serabut otot dan mukosa terbagi ruang-ruang dan lekuk-lekuk dimana penanmpangnyamemperlihatkan gambaran jembatan membran mukosa.

Vesikula seminalis mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus vesikula seminalis akan bergabung dengan duktus deferens.

Penggabungan dari kedua duktus ini membentuk duktus baru yang bernama duktus ejakulatoris, yang bermuara pada 2 buah kelenjar tubulo alveolar yang terletak di kanan dan kiridi belakang leher kandung kemih, sekret vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani, fungsinya menghasilkan cairan yang disebut semen untuk cairan pelindung spermatozoa.


3. Prostat
Kelenjar yang terletak dibawah vesika urinaria melekat pada dinding bawah vesika urinaria disekitar uretra bagian atas.

Kelenjar prostat kira-kira sebesar buah kenari dan letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran – saluran dan otot polos.

Prostat mengeluarkan sekret cairan yang bercampur sekret dari testis, perbesaran prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin.

Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30 – 50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu :
a. Lobus posterior
b. Lobus lateral
c. Lobus anterior
d. Lobus media.

Fungsi kelenjar prostat, menambah cairan alkalis pada cairan seminalis berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdpat pada uretra dan vagina.

4. Bulbouretralis
Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat panjangnya 2 – 5 cm. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.


b. Kelenjar Duktuli
1. Epididimis
Saluran halus yang panjangnya ±6 cm terletak di sepanjang atas tepi dan belakang dari testis.
Terdiri dari kepala / kaput yang terletak di atas kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan viseral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.

Stuktur epididimis. Saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus eferentis panjangnya ±20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara ke duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens. Fungsinya sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum enjakulasi, dan memproduksi semen.

Semen, terdiri dari sekret epididimis vesika seminalis dan prostrat serta mengandung spermatozoa yang dikeluarkan setiap enjakulasi, spermatozoa bergerak dalam semen lingkungan cairan alkalis melindungi dari ke asaman.

2. Duktus Deferens

Kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudia duktus ini berjalan masuk ke rongga dalam perut terus ke kandung kemih di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjutnya membentuk enjakulatorius, dan bermuara di prostat, panjang duktus deferens 5040 cm berjalan bersama pembuluh darah dan syaraf dalam fenikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis memenjang pada bagian akhir berbentuk kumparan disebut amapula duktus deferentis, terletak dalam osteum vesika seminalis berlanjut sebagai duktus ejakulatorius yang menembus prostat.

Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).



3. Uretra
Saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran enjakulasi (mani). Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan enjakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat.

Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen.



c. Bangun penyambung atau penyokong
1. Skrotum
Kantong yang menggantung di dasar pelvis, dimana sepasang testis tersimpan didepan skrotum terletak penis, dibelakang skrotum terletak anus. Skrotum (kandung buah pelir), berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak.
Subkutan berisi sedikit jaringan otot, testis (buah pelir) berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari peritonium.

Skrotum merupakan kantung kulit banyak mengandung pigmen, sebelah dalamnya terdapat kantung yang dipisahkan satu sama lain oleh septum. Tiap kantung berisi testis epididimis funikulus spermatikus.

Lapisan dinding abdomen turut serta dalam pembentukan dan pembungkus testis, tiap lapisan testikuler berhubungan dan bergabung dengan lapisan dinding abdomen. Lapisan dalam (peritonium), tunika vaginalis testis mengelilingi skrotum. Lapisan tengah, otot dan fasia dinding abdomen, fasia spermatika interna dan fasia tranfersal dinding abdomen melapisi tunika vaginalis.

Obligues internus abdominalis yang menggantungkan testis, dapat mengangkat testis menurut kemauan dan reflek enjakulasi. Lapisan luar atau kulit skrotum merupakan lanjutan kulit abdomen yang berpigmen mengandung kelenjar sebasea.


2. Fenikulus Spermatikus
Bangun penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut syaraf.

3. Penis
Terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung penis disebut glan penis. Bagian tengahnya disebut korpus penis dan pangkalnya disebut radik penis, glan penis tertutup oleh kulit korpus penis, kulit penutup ini disebut preputium. Penis terdiri atas jaringan seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretra dari glan penis adalah prenulum atau kulup.

Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosa ringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti ret busa.

Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadilah ereksi penis. Ereksi penis dipengaruhi oleh otot :
a. Muskulus Iskia Kavernosus, muskulus erektor penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus (persetubuhan).

b. Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan urin. Penis mempunyai 3 (tiga) buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar) yaitu : dua buah korpus kavernosus uretra, terletak di sebelah punggung atas dari penis. Satu korpus kavernosus uretra, terletak di sebelah bawah dari penis yang merupakan saluran kemih.

Korpus kavernosus penis terdiri dari jaringan yang mengandung banyak sekali pembuluh darah. Pada waktu akan mengadakan hubungan kelamin (koitus), maka penis akan menjadi besar dan keras oleh karena korpus tersebut banyak mengandung darah, dengan jalan demikian maka spermatozoid dapat dihantarkan sampai pintu vagina.


C.HORMON PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.

• Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

• LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.

• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

• Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

• Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

D.SIKLUS ENJAKULASI

Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri atas :

a. Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.

b. Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis.

c. Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu menyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.

d. Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini mempunyai dua fungsi, yaitu :
1. sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh
2. sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen dari kantong mani.



E. SEMEN PADA MANUSIA
Enjakulat dibagi tiga porsi berdasarkan urutan keluarnya, yaiutu :
a. sekret kelenjar Bulbouretra : ± 0,1 – 0,2 mL
b. sekret kelenjar Prostat : ± 0,5 mL merupakan 13 – 33 % dari volume semen, berwana jernih mempunyai pH basa.
c. sekret vesikula seminalis : ±2,0 – 2,5 mL merupakan 46 – 48 % dari volume semen, alkalis karena ada gula reduksi dan fruktosa.

Kriteria Semen Normal :
a. Volume 2 – 6 mL
b. Konsentrasi spermatozoa >20 juta/mL
c. Total spermatozoa >40 juta/enjakulat
d. Motilitas sperma > 50 %
e. Bentuk dari sperma yang normal > 30 %

Tata cara Pengumpulan Semen :
a. Pengeluaran dengan cara mastrubasi.
b. Harus abstinensia paling sedikit 48 jam, dan jangan lebih dari 7 hari.
c. Penampungan dengan botol bersih, dan sebaiknya enjakulasi dilakukan di laboratorium, jika dirumah diserahkan paling lama 1 jam setelah ejakulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar